Mengintip Kiprah Jokowi – Ahok di Waduk Pluit
Bertahun-tahun kawasan di sekitar waduk Pluit di Jakarta Utara ini merupakan kawasan yang kumuh dan beraroma tidak sedap. Beberapa gubernur DKI Jaya datang dan pergi, tapi kawasan ini tetap tidak berubah. Bahkan area kumuhnya semakin luas sehingga menimbulkan kemacetan parah. Untung muncul pasangan gubernur dan wakilnya, Joko Widodo dan Basuki Purnama yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi-Ahok yang tanpa gentar melakukan relokasi penduduk liar, memfungsikan kembali waduk dan menata area di sekitar waduk Pluit.
Tanggal 28 Agustus 2013 lalu, saya berkesempatan untuk mengintip perkembangan proyek ini. Aroma tidak sedap masih tercium tajam, tapi kawasannya mulai menunjukkan tanda-tanda bakal menjadi daerah yang cantik.
Konstruksi dengan menggunakan alat-alat berat masih berlangsung.
Di sisi yang lain dari Waduk, masih terlihat pemukiman liar nan kumuh yang belum direlokasi. Melihat pemukiman tersebut tidak sulit untuk membayangkan bagaimana keadaan sebelum mulai dilakukan pemindahan warga. Sebelum pohon-pohon eceng gondok dibersihkan dan dipindahkan ketepian
Taman yang dibangun di sekeliling waduk menjanjikan suatu keasrian. Pohon-pohon pulai (Astonia Scholaris) yang kegunaannya hampir menyerupai pohon kina berjajar dengan rapi. Begitu pula pohon trembesi (samanea saman) yang baru saja ditanam
Masyarakat sekitarpun mulai memanfaatkan taman yang belum jadi ini untuk membawa anak-anak mereka jalan-jalan.
Saya bangga bisa mengintip Kiprah Jokowi – Ahok ini. Mudah-mudahan pak Jokowi tidak tergoda untuk mencalonkan diri jadi Presiden tahun depan. Jakarta masih sangat membutuhkannya.
Posted on August 31, 2013, in Indonesia, Jakarta and tagged Ahok, Basuki Purnama, Jakarta, Joko Widodo, Jokowi, Waduk Pluit. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0